Pengertian Database

Beberapa definisi tentang Database :

1. Menurut Gordon C. Everest :

Database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi/shared, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi.

2. Menurut C.J. Date :

Database adalah koleksi “data operasional” yang tersimpan dan dipakai oleh sistem aplikasi dari suatu organisasi.

- Data input adalah data yang masuk dari luar sistem

- Data output adalah data yang dihasilkan sistem

- Data operasional adalah data yang tersimpan pada sistem

3. Menurut Toni Fabbri :

Database adalah sebuah sistem file-file yang terintegrasi yang mempunyai minimal primary key untuk pengulangan data.

4. Menurut S. Attre :

Database adalah koleksi data-data yang saling berhubungan mengenai suatu organisasi / enterprise dengan macam-macam pemakaiannya.

Jadi SISTEM DATABASE adalah sistem penyimpanan data memakai komputer.

Sifat-sifat database :

· Internal : Kesatuan (integritas) dari file-file yang terlibat.

· Terbagi/share : Elemen-elemen database dapat dibagikan pada para user baik secara sendiri-sendiri maupun secara serentak dan pada waktu yang sama (Concurrent sharing).

Elemen-elemen database :

A. Tipe :

1. Enterprise = Suatu jenis organisasi, misalnya Bank, Hotel, Universitas dan lain-lain.

2. Entity = File = Obyek pada enterprise berdasarkan data yang disimpan

3. Atribute = Field = Data item = Beberapa hal yang ingin diketahui dari suatu file

4. Record = Satu set field yang merupakan ciri khas dari suatu file

Istilah entity dan atribute biasanya digunakan pada tingkat konsepsual dan logikal, sedangkan file, record dan field pada tingkat internal/fisikal.

Hubungan : Enterprise terdiri dari beberapa entity, entity terdiri dari beberapa record dan

record terdiri dari beberapa field.

Enterprise Entity / File Record Atribute/Field

B. Isi / Nilai :

1. Data File : Seluruh isi data pada file

2. Data Record : Satu set isi data pada suatu susunan field dari suatu file

3. Data Value : Isi data masing-masing data elemen.

Sumber-sumber daya suatu organisasi / enterprise :

Ada 5 M Sumber Daya, yaitu :

· Man : Manajemen Personalia (Manusia)

· Machine : Manajemen peralatan (Mesin)

· Material : Manajemen industri (Bahan Baku)

· Money : Manajemen Keuangan (Uang)

· Message : Manajemen Informasi.

DATA Merupakan sumber daya yang paling penting dalam perusahaan, data perlu disimpan dan dimanajemen (rencana, desain, operasi, kontrol dan evaluasi). Proses manajemen dilaksanakan dalam siklus hidup (Life Cycle).

Manajemen data dapat dilakukan secara administrasi manual atau dengan memakai komputer, secara umum Sistem Database adalah sistem penyimpanan data memakai komputer.

4 Komponen DATA PROCESSING yang menggunakan Sistem Database :

1. Perangkat Keras (Hardware) : Penyimpanan Sekunder

2. Perangkat Lunak (Software) : Program Aplikasi, DBMS

3. Data : Database mempunyai sifat internal (integritas dari file-file yang terlibat) dan terbagi / share

4. User : User pembuat program aplikasi, end user (user pemakai data langsung), DBA (Penanggung jawab).

Penanggung jawab sistem database adalah DBA (Database Administratur) ;

1. Syarat menjadi DBA

- Berkeahlian Teknik

- Berkeahlian tentang enterprise

2. DBA yaitu orang/group yang bertanggung jawab pada seluruh pengontrolan database

3. Tanggung jawab DBA :

- Menetapkan isi database

- Menetapkan struktur data pada penyimpanan sekunder dan metode akses

- Melayani kebutuhan user

- Mendefinisikan pengecekan kewenangan penggunaan database oleh user dan menetapkan

prosedur validasi suatu database.

- Menetapkan strategi backup dan recovery

- Memonitor unjuk kerja dan melayani kebutuhan akan perubahan-perubahan kepentingan.

4. Untuk melaksanakan tanggung jawabnya DBA harus mempunyai beberapa program utility, misalnya :

- Create Routine : Untuk membuat database baru

- Reorganization Routine : Untuk menyusun kembali database (misal : untuk menghapus

tempat-tempat kososng dari record-record yang sudah tidak berlaku)

- Journalizing / Logging Routine : Untuk mencatat semua operasi yang telah dikerjakan,

siapa usernya.

- Recovery Routine : Memperbaiki kerusakan database pada posisi sebelum kerusakan.

- Statistical Analisys Routine : Untuk memonitor hasil-hasil database.

Salah satu alat penting DBA adalah Data Dictionary yaitu segala sesuatu kekurangan tentang elemen-elemen database misal : Data apa saja yang dipakai suatu program aplikasi, data apa yang dibutuhkan untuk suatu laporan dari suatu departemen.

Kedudukan DBA :


Vendor

Database DBA Management

Hardware +

Software Staff


Data

Processing Aplication User

System + operation Development Community

Staff Staff

DBMS (Database Managemen System)

1. Menutut C.J. Date : DBMS adalah merupakan software yang menghandel seluruh akses pada database untuk melayani kebutuhan user.

2. Menurut S, Attre : DBMS adalah software, hardware, firmware dan procedure-procedure yang memanage database. Firmware adalah software yang telah menjadi modul yang tertanam pada hardware (ROM).

3. Menurut Gordon C. Everest : DBMS adalah manajemen yang efektif untuk mengorganisasi sumber daya data.

Jadi DBMS : Semua peralatan komputer (Hardware+Software+Firmware). DBMS dilengkapi dengan bahasa yang berorientasi pada data (High level data langauage) yang sering disebut juga sebagai bahasa generasi ke 4 (fourth generation language).

Fungsi DBMS : - Definisi data dan hubungannya

- Memanipulasi data

- Keamanan dan integritas data

- Security dan integritas data

- Recovery/perbaikan dan concurency data

- Data dictionary

- Unjuk kerja / performance

Peralatan untuk menetapkan/menentukan pendekatan database disebut DBMS

DBMS merupakan software (dan hardware) yang kusus didesain untuk melindungi dan memanage database.

Dengan menggunakan DBMS, maka dapat :

· Mendefinisikan data dan hubungannya.

· Mendokumentasikan struktur dan definisi data

· Menggambarkan, mengorganisasikan dan menyimpan data untuk akses yang selektif/dipilih dan efisien.

· Hubungan yang sesuai antara user dengan sumber daya data.

· Perlindungan terhadap sumber daya data akan terjamin, dapat diandalkan, konsisten dan benar.

· Memisahkan masalah Logical dan physical sehingga merubah implementasi database secara fisik tidak menghendaki user untuk merubah maksud data (Logical).

· Menentukan pembagian data kepada para user untuk mengakses secara concurent pada sumber daya data.

Contoh DBMS :

1. Database Hierarchy : Pengaksesan data harus mengikuti aturan hierarchy yang sudah didefinisikan terlebih dahulu.

Contoh : IMS-2 (Information Management System) oleh IBM, 1968

2. Data Network : Data membentuk jaringan yang lebih bebas dari model hierarchy.

Contoh : IDMS (Integrated Database Management System) oleh Cullinett Software Inc, 1972

3. Data Relational : Data dikelompokkan secara bebas menurut jenisnya lewat proses normalisasi

Contoh : - INGRES oleh UN of CA & Relational Tech., 1973

- System-R oleh IBM Research, 1975

- ORACLE oleh Relational Software Inc. , 1979

- DBASE II oleh Ashton-Tate, 1981

PENDEKATAN TRADITIONAL VS DATABASE

Mengapa memilih pendekatan database karena pendekatan pemrosesan data sebelum pendekatan database adalah terpusat pada program aplikasi

Pendekatan tradisional, berorientasi pada program aplikasi dan tiap-tiap aplikasi berdiri sendiri-sendiri. contoh : aplikasi produk, aplikasi inventory dsb.

Sehingga terdapat masalah-masalah :

· Data redundancy : Duplikasi data yang sama pada beberapa file.

Redundansi dapat direduksi/dikurangi tetapi tidak dapat dihilangkan sama sekali

sehingga akan menyebabkan inconsistency (data tidak konsisten), incosistency dapat dihilangkan dengan cara Propagating Update yaitu melakukan update secara serentak pada field-field yang redundansi.

Contoh : Jika pelanggan pindah alamat dan nomer telponnya maka seharusnya ketiga file yang memuat data tersebut harus diubah/update (contoh File Anggota, File transaksi peminjaman, file Pengembalian), bila salah satu saja dari file yang mengandung data tersebut terlewat diupdate maka terjadilah tidak konsisten tadi. Untuk itu perlu adanya propagating update ketiga file tersebut.

· Data Isolation : Datanya terisolasi bagi user dan untuk melihatnya harus membuka program terlebih dahulu.

· Ketidakmampuannya dalam menjawab kebutuhan/pertanyaan sewaktu-waktu.

· Ketidakmampuan dalan sharing data yaitu elemen-elemen database dapat dibagikan pada para user baik secara sendiri-sendiri maupun serentak dan pada waktu yang sama.

· Biaya pengembangan yang tinggi sehingga tidak responsif terhadap kebutuhan perubahan.

Gambar :


Aplication 1 Aplication 2 Aplication 3


File File File File File File

1-A 1-B 2-A 2-B 3-A 3-B


Pendekatan Database, berarti data bebas dari program aplikasi (Data independent)

- Kemaren : Melakukan Desain

- Hari ini : Dioperasikan

- Yang akan datang : Dikembangkan

Gambar :

Aplication 1 Aplication 2 Aplication 3


Database

Management

System


Database

Keuntungannya :

· Mengurangi data redundancy : Data redundansi dapat direduksi/dikurangi, tetapi tidak dapat dihilangkan sama sekali (untuk kepentingan keyfield)

· Data integrity : Integritas/kesatuan data dapat dipertahankan, hal ini sebagi akibat dari penghindaran inconsistency dan pengontrolan security.

· Data independent : Kebebasan data contoh . Jika terdapat perubahan struktur file pelanggan maka program tersebut haruslah diubah. Jadi bahwa program yang telah dibuat tidak bebas terhadap database yang ada, apapun yang terjadi pada struktur file, setiapkali hendak melihat data dengan utility List, dll. ini berarti perintah-perintah dalam paket DBMS bebas terhadap database.

· Data security : Kontrol sekuriti dapat dilakukan. DBA dapat mengatur kewenganan penggunaan database (update, retrieve, delete)

· Data consistency : Inconsistency dapat dihilangkan

· Mudah dalam penggunaan datanya

· Membutuhkan sedikit memory untuk penyimpanan data.

Kerugiannya :

Mahal (teknologi DBMS, Operation, Conversion, Planning, Risk)

PERTEMUAN 3 HOW A DATABASE

ARCHITECTURE DATABASE, tiga tahapan dalam sistem database :

External Level

(Individual User Views)


Conceptual Level

(Community User Views)

Internal Level

(Storage Views)

Keterangan :

1. External Level : Setiap user mempunyai bahasa dalam penyelesaiannya

- Bahasa pemrograman : pembuat program aplikasi

- Bahasa Query ex. formulir, menu : Pemakai data langsung

2. Conceptual Level : Pandangan secara menyeluruh

3. Internal Level : Bagaimana secara fisik data tersimpan pada penyimpan sekunder

Contoh :

External (PL/I)

DCL 1 EMPP,

2 EMP# CHAR (6),

2 SAL FIXED BIN (31);

External (COBOL)

01 EMPC.

02 EMPNO PIC X(6)

02 DEPTNO PIC X(4)

Conceptual

EMPLOYEE

EMPLOYEE_NUMBER CHARACTER (6)

DEPARTEMENT_NUMBER CHARACTER (4)

SALARY NUMERIK (5)

Internal

STORED_EMP LENGTH = 18

PREFIX TYPE = BYTE (6) , OFFSET = 0

EMP# TYPE = BYTE (6) , OFFSET = 6 , INDEX = EMPX

DEPT# TYPE = BYTE (4) , OFFSET = 12

PAY TYPE = REALWORD , OFFSET = 16

DETAIL SYSTEM ARCHITECTURE DATABASE

User A1 User A2 User B1 User B2 User B3


Host +DSL Host +DSL Host + DSL Host + DSL Host + DSL


External

Shema External View A External View B


External/conceptual mapping A Mapping B

DBA

DBMS

Conceptual Conceptual View

Schema

conceptual/internal mapping


Storage structure

Definition Storage Database

(Internal Schema) (Internal View)

User Interface

TIGA MODEL DESAIN DATABASE :

1. Conceptual model : Merupakan pengumpulan / integrasi seluruh kebutuhan atribut dari para user / aplikasi menjadi satu pandangan organisasi

2. Logical model : Dari model conceptual yang terbentuk dapat dipilih salah satu model data dasar logikal : hirarki, network atau relational. Kemudian dibagikan kepada para user yang berwenang

3. Physical model : Bagaimana secara fisik data tersimpan pada penyimpanan sekunder, yang perlu dipertimbangkan mengenai metode akses (menyimpan / stored dan mengambil / retrieval) dan teknik pengindeksan untuk retrieval (pencarian lebih cepat).

Gambar :

Model External Model External Model External

Aplikasi 1 Aplikasi 2 Aplikasi 3

Kebutuhan konsepsual

Aplikasi 1


Kebutuhan konsepsual

Aplikasi 2 Model Model

Konsepsual Logikal Model

Internal

Kebutuhan konsepsual

Aplikasi 3


Kebutuhan konsepsual Mapping Mapping

Aplikasi 4

Keterangan :

Model Konsepsual adalah permodelan data yang merupakan awal dari kegiatan mendesain database.

Setiap aplikasi mengharapkan suatu kumpulan atribute. Model konsepsual merupakan pengumpulan / integrasi seluruh kebutuhan atribute dari para user / aplikasi menjadi satu pandangan organisasi. Dengan proses normalisasi seluruh atribut-atribut tersebut dikelompokkan sesuai dengan himpunannya.

Model logikal : Dari model konsepsual yang dibentuk dari proses normalisasi diatas dapat dipilih salah satu model data dasar logikal : hierarchy, Network atau Relational.

Setelah model data dasar logikalnya ditentukan dapat dipilih salah satu DBMS yang ada dipasaran.

Contoh DBMS :

- Hirarchy : IMS-2

- Network : IDMS

- Relational : System-R, Inggres, Oracle, DBase-2

Model data logikal yang dibuat berdasarkan suatu DBMS tersebut menentukan bagaimana data diberikan pada user / aplikasi. Masing-masing user / aplikasi menerima sejumlah atribut untuk keperluannya. Kumpulan atribut yang diterima oleh user / aplikasi tersebut dinamakan Sub skema atau sub model.

Setelah dipilih salah satu model data logikal, model konsepsual dipertakan (mapping) ke model data logikal.

Model Fisikal : Menggambarkan bagaimana secara fisik data tersimpan pada penyimpan sekunder.

Pertimbangan-pertimbangan yang perlu dipikirkan antara lain : Metode akses dan teknik pengindeksan.

Dengan Low Level Data Language (LLDL : Basic, fortran, cobol pascal dll.) dapat membentuk suatu model data fisikal tertentu untuk melayani kebutuhan model data logikal. Kelemahan LLDL adalah tidak mempunyai Query language.

Ad. 1. Membuat model data Konsepsual dan Proses Normalisasi

- Data diasumsikan mempunyai model relational

- Langkah-langkah yang dikerjakan :

1. Mengumpulkan dan menganalisa data.

Data dikumpulkan dari :

- Data yang telah ada (Existing Data) :

contoh : Formulir-formulir, rekening, laporan, file data yang telah ada dan program

- Data yang akan datang (Future Data).

2. Proses normalisai : Yaitu proses untuk mengelompokkan atribut pada tabel-tabel yang

telah menggambarkan entity-entity dan hubungan-hubungannya satu

sama lain.

3. Gambaran secara grafis : Menggambarkan hubungan entity-entity yang didapat dari proses

Normalisasi. Dan melengkapi gambar entity-entity yang ada dengan

Atribute-atribute dan kunci-kuncinya.

Ad. 2. Membuat model data Logical

1. Database Hierarchy : Pengaksesan data harus mengikuti aturan hierarchy yang sudah didefinisikan terlebih dahulu.

Contoh : IMS-2 (Information Management System) oleh IBM, 1968

MODEL DATA HIRARKI

· Database digambarkan sebagai struktur pohon / tree

Course

Course# Title Descript


Prereq Offering

Course# Title Date Location


Teacher Student

Emp# Name Emp# Name Grade

· Keuntungan :

- Hirarki file-filenya mudah disesuaikan dengan hirarki kebutuhan data manajemen

- Dengan menyusun beberapa model hirarki dapat diperoleh beberapa sudut pandang pada database

- Memudahkan sistem security

- Unjuk kerja dapat disederhanakan dengan pembatasan model data yang dibentuk saja.

· Kerugian :

- File-file yang seharusnya bebas satu sama lain kadang-kadang tidak dapat dipisahkan

- Hubungan many-to-many tidak ada

- Redundansi pada tingkat fisikal tidak dapat dihindari.

2. Data Network : Data membentuk jaringan yang lebih bebas dari model hierarchy.

Contoh : IDMS (Integrated Database Management System) oleh Cullinett Software Inc, 1972

MODEL DATA NETWORK

· Komponen utama dari model data network adalah record dengan atribut-atributnya dan set (link) ---> hubungan antar record atau atribut

Sales Sales

S2 Mark Paris S4 Clark London

Sales-Part

S2 P1 300 S2 P1 300 S4 P2 200 S4 P4 300 S4 P5 400


P1 A Red 12 P2 B Blue 17 P4 C Green 14 P5 D Red 11

· Keuntungan :

- Redundansi dapat dihindari

- Kebutuhan penyesuaian model data dengan hirarki manajemen perusahaan dapat dipenu-hi.

- Hubungan many-to-many dapat dilayani.

· Kerugian

- Hubungan antar file kompleks, sehingga lebih membutuhkan perhatian waktu reorganisasi file

3. Data Relational : Data dikelompokkan secara bebas menurut jenisnya lewat proses normalisasi

Contoh : - INGRES oleh UN of CA & Relational Tech., 1973

- System-R oleh IBM Research, 1975

- ORACLE oleh Relational Software Inc. , 1979

- DBASE II oleh Ashton-Tate, 1981

MODEL DATA RELATIONAL

· Database digambarkan dalam bentuk beberapa tabel, hubungan antar masing-masing tabel dibangun oleh kunci-kuncinya.

PASIEN

DOKTER

No.Pasien

Nama

Alamat

Penyakit

No. Dokter

Nama

Alamat

Spesialisasi

OPERASI

Tgl. Opr

No.Pasien

Operasi

No.Dokter

Obat

· Keuntungan :

- Sederhana : digambarkan beberapa tabel dengan kunci dan hubungannya

- Kebebasan data lebih besar, model internal dan metode akses tidak perlu dipikirkan pada waktu desain

- Operasi pada database langsung ke record pada masing-masing filenya.

· Kerugian :

- Unjuk kerja kurang efisien terutama untuk database berskala besar.

Ad. 3. Membuat model data Internal / Fisikal

Pada bagian ini akan dibicarakan 3 hal :

1. Metoda-metoda akses secara umum

Metoda internal menggambarkan bagaimana secara fisik data disimpan pada penyimpan sekunder. Untuk menyimpan (Stored) dan mengambil (Retrieval) diperlukan suatu METODA AKSES. Unjuk kerja dalam menyimpan dan mengambil ini sangat tergantung pada metoda akses yang digunakan. AKSES adalah proses untuk menyimpan dan mengambil data dari penyimpan sekunder. Metoda akses tergantung pada kemampuan Sistem Operasi yang dipakai oleh DBMS.

- Metoda akses pada sistem operasi ada 2 :

- Sequential access method

- Direct access method

- Metoda akses pada DBMS dapat dibedakan menjadoi 2 :

1. Metode akses model internal : Yaitu metoda akses yang berdasarkan gambaran bagaimana data

disimpan secara fisikal, menggunakan pengertian-pengertian fisik, misal : alamat, record, key dll.

contoh :

- Physical Sequential (akses urut secara fisik) menghasilkan : File sequential

- Record-record tersimpan dengan kunci-kunci recordnya yang urut secara logikal.

- Metode akses ini dipakai baik untuk simpan dan ambil.

- Akses diurut satu persatu dari awal sampai ketemu.

- Record yang baru selalu disisipkan pada urutannya.

- Hanya baik dipakai untuk file yang jarang berubah dan sering diakses sekuential.

Key Value Memory

A A

B B

C C

- Indexed Sequential (Akses lewat index untuk file sequential)

- Untuk mempercepat pencarian pada file yang sudah terbentuk dengan physical sequential

disamping file data yang ada dibentuk juga index.

- Index berisi kunci record yang urut dan alamat recordnya yang juga urut.

- Index tersebut dapat setiap kali dibentuk dalam memori prosesor dengan mengambil dari file

index. Setiap ada perubahan jumlah record file data harus disertai dengan update file index.

- Bila jumlah record besar, record-record tersebut dapat dikumpulkan dalam blok-blok.

- Penggunaan index terutama adalah untuk retrieval. Syarat utama dari penggunaan index adalah

kunci record harus urut (Sorted).

Key value Blok number Blok 1

A

C 1 B

I 2 C

O 3 Blok 2

H

I

Blok3

N

O

- Direct (Akses langsung pada alamat record) menghasilkan : File random / acak

- Ada hubungan langsung antara kunci record dan alamat record.

Key value

Address Record

X101

X102

:

Y100

:

Y131

01

02

:

100

:

131

- Indexed Random (Akses lewat index untuk file random)

- Untuk mempercepat pencarian berdasarkan kunci record, dapat dibuatkan index untuk kunci-

record tersebut disertai alamat recordnya. Kunci record pada index tersebut harus sequential.


Key value Blok number Blok 1

B

A 2 E

B 1

C 3 Blok 2

D 2 A

E 1 D

Blok 3


C

- Hashing (Akses langsung dengan memproses lebih dulu alamat recordnya)

- Untuk mengatasi efisiensi penyimpanan yang boros pada kunci-record yang jarang, kunci-

record tersebut diproses menurut suatu algoritma hashing yang menghasilkan alamat record.

Gunanya agar yang kosong terisi (padat) tetapi jangan samapai rangkap.

Key value Hashing Blok number

B RR 1.1 1.1 B

E RR 1.2 1.2 E

D RR 2.2 2.1

C RR 3.1 3.1 A

A RR 2.1 2.2 D


C

- Inverted (Akses lewat macam-macam index)

- Metode akses ini hanya untuk retrieval, permintaan data mungkinlewat beberapa kemungkinan

atribute tertentu. Untuk melayani permintaan-permintaan tersebut untuk setiap atribut yang

diminta dibuatkan indexnya. Setiap index terdiri dari atributnya dan alamat recordnya.

2. Metoda akses model external : Yaitu metoda akses yang berdasarkan gambaran hubungan logi-

kal menggunakan istilah-istilah HLDL dari DBMS, misal : First record, next record dll.

Relasi antara 2 record secara external dapat dinyatakan sebagai berikut :

- Sequence field relationship (Hubungan berurutan) Contoh : Next, Prior

- Dependency relationship (Hubungan ketergantungan) contoh : Firts, last, sorted

- Parent relationship (Hubungan ke file parent / childnya)

- Near relationship (Hubungan khusus) contoh : hubungan record-record pada 1 blok

2. Implementasi metoda akses pada beberapa DBMS :

1. DBMS Relational : File-file database relational relatif bebas satu sama lain, karena untuk aksesnya

dapat dipakai metoda akses :

- SAM (Sequential Access Method)

- DAM (Direct Access Method)

- ISAM (Indexed Sequential Access Method)

- IDAM (Indexed Direct Access Method)

- Hashing

- Inverted

- VSAM (Virtual Storage Access Method) : Yaitu membuat file data dengan index pada suatu kunci

record / alamt record memakai struktur B-Tree

- OSAM (Overflow Sequential Access Method) : Yaitu membuat file data dengan struktur Linked

List.

2. DBMS Hirarki : Akses pada database hirarki tidak dapat langsung kesalah satu file, melainkan harus

mengikuti struktur hirarki yang ada. contoh :

- HSAM (Hierarchical Sequential Access Method)

- Data disimpan urut seperti pada pita sesuai urutan hirarkinya.

- Record tidak dapat diinsert

- Operasi yang umum adalah membuat file master baru dari file master lama.

- HDAM (Hierarchical Direct Access Method)

- Akses hashing pada segment akar

- Akses direct ke segmen cabang

- Akses didalam segmen cabang dapat OSAM atau VSAM

- HISAM (Hierarchical Indexed Sequential Access Method)

- Akses Index pada segmen akar / root

- Akses sequential pada segmen cabang / dependent

- HIDAM (Hierarchical Indexed Direct Access Method)

- Akses index pada segmen akar, dapat ISAM atau VSAM

- Akses direct ke segmen cabang, akses didalam segmen cabang dapat OSAM atau VSAM

3. DBMS Network : Struktur model database network lebih fleksibel dari pada hirarki, hubungan

antar filenya dikerjakan dengan memasang SET antar file tersebut. Untuk menyimpan record pada

storage digunakan Location Mode yang sekaligus menggambarkan metode akses internal :

- Calc : Kemampuan kases hashing

- Direct

- Via-Set : Membuat file yang bersangkutan diakses lewat jalur SET nya.

- Index

- System : Sebagian DBMS sudah mempunyai default SYSTEM yang secara otomatis

mengatur akses pada database

3. Evaluasi suatu model Internal

PERTEMUAN 4 LIFE CYCLE DATABASE

Physical

Creation

2

Design Conversion

1 3


For New

Aplication

Growth

change & Integration

maintenace 4

6

Operation

5

1. Design Phase : Merencanakan model data yang akan dipakai

2. Phisical Creation Phase : Pembentukan phisik yaitu data mulai dibentuk atau disimpan pada penyimpanan sekunder

3. Conversion phase : Konversi dari database yang lama atau yang sudah ada ke database yang baru

4. Integration phase : Integrasi aplikasi yang sudah ada dan yang baru ke database yag baru

5. Operation phase : Pengoperasian database yang baru, contoh : manipulasi, concurency, backup data

6. Growth, change and maintenance : Adaptasi terhadap perubahan lingkungan organisasi.

Fase 3 dan 4 diperlukan apabila suatu organisasi sebelumnya telah memiliki database. Apabila database yang didesain merupakan pertama dalam organisasi maka fase 3 dan 4 tidak dilakukan.

The Stages Theory Richard Nolan

1. Initiation (Permulaan)

- Komputer mulai dipakai

- Pengolahan data terpusat pada Data Processing

- User menyerahkan masalah pada Dep. DP, user tidak dilibatkan lebih jauh.

- Aplikasi-aplikasi minta dikomputerkan dan masing-masing berdiri sendiri.

2. Contagion (Penularan)

- Manager mulai antusias dan minta macam-macam pemecahan aplikasi

- Biaya pemakaian komputer tidak terkontrol dan merupakan biaya over head.

- H/W dan staf DP bertambah dengan cepat.

- Pengendalian DP lemah, aplikasi-aplikasi tidak terpadu.

3. Control

- Dipertimbangkan biaya manual dan komputer

- Perencanaan dan keterpaduan aplikasi mulai dipikirkan

- Pelayanan informasi untuk manajer menengah ditingkatkan dibanding level operasional yang sudah

dikerjakan dulu.

4. Integration

- Pemakaian teknologi baru, database dan desain sistem yang terstruktur

- User dibutuhkan dalam membuat S/I

- Komputer dirasa sebagai milik seluruh organisasi.

5. Data Administration

- Teknologi database dominan

- Muncul fungsi baru (administrasi data) yaitu merencanakan kebutuhan dan pembagian data pada para

user.

- User merasa sebagai pemilik data, I/S terpadu berfungsi membagi data yang berkepentingan.

6. Maturity

- Komputer terpadu dengan proses manajerial

- Data merupakan penunjang perencanaan strategi

- Aplikasi-aplikasi mencerminkan aliran informasi.

Ad. 1 Design phase

Merenacanakan model data yang akan dipakai : ada 3 tingkatan yaitu conceptual model, logical model, physical model.

Ad. 2 Struktur fisik database

METODA AKSES berarti cara retrieving, uodating, adding, inserting dan deleting.

mula-mula melakukan pembentukan fisik, dengan DDL mendefinisikan dan membentuk (create) file-file database.

keterangan metode akses :

Yaitu untuk menyimpan (stored) dan mengambil (retrieval) dari penyimpanan sekunder

Metoda akses pada DBMS :

1. Metoda akses model internal yaitu Data disimpan secara fisik

- Physical Sequential : Akses urut secara fisik (file sequential)

- Indexed Sequential (ISAM): Akses lewat index untuk file sequential

- Direct : Akses langsung pada alamat record (file random)

- Indexed Random : Akses lewat index untuk file random

- Hashing : Akses langsung dengan memproses lebih dahulu alamat recordnya

- Inverted : Akses lewat macam-macam index (bolak-balik).

2. Metode akses model external yaitu metode akses yang berdasarkan gambaran hubungan logical menggunkan istilah-istilah HLDL dari DBMS.

Macam-macam :

· VSAM (Virtual Storage Access Methode)

yaitu membuat file data dengan indeks pada suatu kunci record / alamat record memakai struktur B-Tree

· OSAM (Overflow Sequential Access Methode)

yaitu membuat file data dengan struktur link-list

· HSAM (Hirarchical Sequential Access Methode)

Yaitu data disimpan urut seperti pada pita sesuai dengan urutan hirarkinya

· HISAM (Hirarchical Indexed Sequential Access Methode)

Akses index pada segmen akar/root, akses sequential pada segmen cabang

· HDAM (Hirarchical Indexed Dirrect Access Methode)

Yaitu akses hashing pada segmen akar, akses direct ke segmen cabang

· HIDAM (Hirarchical Indexed Dirrect Access Methode)

Yaitu akses index pada segemen akar, akses direct ke segmen cabang

Ad. 3. Konversi

Konversi adalah pengubahan data dari sistem database lama ke sistem database baru.

Masalah-masalah yang dihadapi adalah :

- Format file yang berbeda

- Model database yang berbeda

Konversi ini adalah pekerjaan besar yang dilakukan berangsur-angsur dan membutuhkan waktu cukup lama.

Ad. 4. Integration

Integrasi adalah penyatuan dari program-program aplikasi untuk database yang baru.

Ad. 5. Operasi Database

Beberapa hal yang harus diperhatikan :

1. Entry dan update

Langkah pertama pengoperasian pada database adalah entry dan menyimpan data. Bila ada kesalahan atau perubahan dari data tersebut, maka data yang telah tersimpan tersebut dapat diperbaiki.

Ada 2 cara entry dan update :

a. Entry / update by individual record : Seluruh data item dari formulir data entry / update disimpan /

diambil dan disimpan kembali pada 1 record dalam 1 file.

b. Entry / update by transaction : data item dari formulir transaksi dapat diambil / disimpan dari pada

beberapa record dari beberapa file. Data-data item formulir transaski tidak disimpan pada 1 record,

selain pada file utamanya (master file), transaski dapat disimpan pada suatu file transaksi.

2. Backup dan recovery

Sekali database diimplementasikan, salah satu fungsi yang harus dipelihara adalah tersedianya data setiap saat untuk para user.

Backup adalah pekerjaan menduplikasikan record-record database atau menyimpan perubahan-perubahan pada database.

Recovery adalah proses untuk memperbaiki kembali database dari kerusakan yang dialaminya. kerusakan ini umumnya adalah kerusakan fisik pada penyimpanan sekunder.

Ada 3 macam cara backup :

a. Dump : Menduplikat seluruh record database yang dioperasikan pada database backup

b. Transaction Log : Menyimpan transaksi-transaksi yang merubah database.

c. Image Log : Menyimpan record-record database sesudah / sebelum perubahan pada database.

Ada 6 cara recovery :

a. Dual recording

b. Periodic dump

c. Periodic dump dan transaction log

d. Periodic dump dan logging after image

e. Periodic dump dan logging before image dan transaction log

f. Residual dump.

3. Reorganization

Dalam sistem database pada suatu saat dapat diadakan pembersihan database terhadap record-record yang tidak digunakan secara aktif lagi. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat akses pada database yang terganggu dengan banyaknya record-record yang tidak / jarang digunakan itu, record-record yang tidak aktif tersebut dapat dipindahkan dan disimpan dalam suatu file. Proses pembersihan record-record tidak aktif itu dinamakan reorganization, metode reorganization ini tergantung dari model database yang dipilih.

4. Restructuring

Pada suatu lingkungan yang dinamis setelah suatu periode berjalan pasti dirasakan kebutuhan perubahan, contoh :

- Penambahan/penghapusan suatu data elemen, perubahan ukuran/size suatu data elemen, pertukaran

data elemen antar file tersebut.

- Perubahan metode akses.

- Proses perubahan model internal dan sekaligus logikal.

5. Monitoring, performance and tuning

- Evaluasi secara periodik terhadap unjuk kerja sistem database, dapat pada ketepatan data atau ke-

lambatan unjuk kerja.

- Kekurangan-kekurangan ini hendaknya diperbaiki dan dilaraskan/tuning.

6. Security

Sekurity data sangat penting dalam sistem database, artinya mengontrol pengaksesan data dalam database terhadap orang-orang yang tidak berwenang, sehingga mencegah :

- Penyingkapan rahasia.

- Perubahan data.

- Perusakan / penghapusan data.

Ada 3 kelompok yang berhubungan dengan Database :

a. USER : User adalah pemilik data, user sesuai dengan departemennya hanya berwenang untuk sekumpulan data tertentu, kontrol pengaksesan data oleh user ini dapat dilakukan dengan memakai PASSWORD. Password ini mempunyai 2 fungsi :

- Memberi identifikasi seorang user

- Memberi kewenangan (authorized) dan hak (privilege)

Macam-macam hak pada sistem database adalah :

1. Hak retrieval : Mencari dan melaporkan

2. Hak Update pada record meliputi :

- Append (Menambah)

- Insert (Menyisipi)

- Modifikasi (Merubah)

- Delete (Menghapus)

3. Hak Definition File meliputi :

- Create (Mendefinisikan file baru)

- Revision (Merevisi definisi yang ada)

- Delete (Menghapus seluruh file)

- Memberi indeks

4. Hak GRANT (memberi) hak pada user.

Hak definition dan Grant hanya dimiliki oleh DBA.

Pembuatan Password harus mengingat hal-hal :

1. Mudah diingat

2. Sulit ditebak

3. Cukup sering diubah

4. Kerahasiaannya terlindungi.

b. Programer : Ada 2 macam programer

- Aplication Programer : Programer yang membuat program-program aplikasi

- System programer : Programer yang membuat program-program sistem yang memadukan dan

mengontrol program-program aplikasi. misal : membuat menu untuk masing-masing user,

membuat log transaction pemakaian program dan database dari para user dan sebagainya, dan

harus mentaati prosedur password.

c. Operation staff : Sering kerusakan data disebabkan operator yang kurang terlatih atau petunjuk yang kurang memadai atau sulit dipahami. Operator yang berhubungan dengan database adalah operator program aplikasi.

Pengamanan data baginya antara lain berupa :

- Validasi yang cukup pada data entry

- Pengecekan jumlah counter dengan formulir data

- Operator database (staff DBA)

- Pada saat backup, data harus mendapat perhatian.

Desain Steps Of database Project

Langkah-langkah fase desain dengan 3 model database :

Review and

Evaluation

V

Identifying the A. Building a conceptual

vital entities for Defining model

the enterprise the entities Building B. Building a logical

+ and the a data model

Identifying potensial relationship Dictionary C. Building a physical

aplication for the model

database II III

IV

I

Keterangan :

1. Mengidentifikasikan entity-entity vital dalam enterprise dan identifikasi aplikasi potensial untuk database

2. mengidentifikasi entity dan hubungan (relationship ) pada model data

Hubungan (relationship) dapat terjadi dari :

- Hubungan antar himpunan (entity)

- Hubungan antar atribut pada 1 himpunan (entity)

- Hubungan antar atribut pada beberapa himpunan (entity)

Ada 3 macam hubungan :

- One - To - One : Contoh Pasien - Rekening

- One - To - Many : Contoh Kamar - Pasien

- Many - To - Many: Contoh Pasien - Dokter

3. Membuat data dictionary

- Membuat model data konsepsual

- Membuat model data logikal

- Membuat model data fisikal

4. Review dan evaluasi

CENTRALIZED VS DISTRIBUTED DATABASE SYSTEM

Centralized Database system adalah database yang dikontrol secara terpusat.

Keuntungan :

· Redundansi dapat dikurangi :

Redundansi yaitu duplikasi field yang sama pada beberapa file. Redundansi dapat direduksi tetapi tidak dapat dihilangkan sama sekali (misal untuk kepentingan field kunci)

· Inconcistency dapat dihilangkan:

Pada field-field yang mempunyai redundancy harus diingat bila diadakan update seluruh field yang redundadnsi tersebut harus serentak diupdate (propagating update).

· Memudahkan shared data :

Database terpusat adalah milik umum sehingga dapat dibagikan antar aplikasi. Aplikasi baru dapat dibuat dengan memakai database yang telah ada.

· Data dapat distandarkan dengan data dictionary : Dengan keadaan telah distandarkan dimungkinkan pertukaran data antar sistem.

· Kontrol security dapat dilakukan :

DBA dapat mengatur kewengan penggunaan database (update, retrieve, delete dan sebagainya).

· integritas dapat dipertahankan

Hal ini adalah sebagai akibat dari penghindaran non konsistensi dan pengontrolan sekuriti.

· Pertentangan kebutuhan antar user dapat diatasi :

Database dibangun dengan prioritas kepentingan seluruh enterprise.

Kekurangan :

· Data terpusat berarti data adalah milik umum, hal ini menyebabkan rasa memiliki dan tanggung jawab pada data dari masing-masing user menjadi berkurang

· Kemampuan pembagian data menyebabkan terjadinya pelanggaran wewenang dan sekuriti data

· Kedua hal diatas dapat diatasi dengan tambahan suatu sistem sekuriti dan hal ini berarti penambahan biaya pada sistem.

Distributed database system yaitu database yang ada tersebar pada masing-masing terminal yang saling berhubungan lewat jalur komunikasi.

Database tersebar pada tingkat konsepsual dan logikal hendaknya dianggap seperti database terpusat, perbedaannya hanya pada tingkat internal / fisikal.

Keuntungan :

· Kontrol local oleh DBA ditambah proteksi terhadap transmisi komunikasi

· Pengontrolan sedikit ditekankan.

Kekurangan :

· Lebih komplek masalahnya dalam DBMS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar